
Ruang Kawula Muda Berbagi Inspirasi
Bernampilan rapi laiknya eksekutif muda (esmod) menjadi ciri khas anggota Klub Eksekutif Muda Cristal Indonesia Manajemen (CIM). Para pria mengenakan setelan kemeja berdasi, sedangkan wanita memakai blazer. Tampilan good looking itu didukung dengan keramahtamahan ala Cristal yang dilihatkan dari senyum yang selalu mengembang. Serta jabat tangan erat pada siapapun. Hangat.
Senja itu, sejumlah anak muda dengan perform ala esmod tampak serius berdiskusi di meeting room gedung CIM yang berlokasi di Komplek Ruko Candi Indah No. 9, Jalan Kaliurang KM 11,5. Sesekali gelak tawa berpendaran dari ruangan yang di-setting elegance. Diiringi musik rancak mengalunkan tembang-tembang hits dari studio Sekolah Penyiar Jogja (SPJ). Public Relations CIM, Yeti Kartikasari mengungkapkan, nuansa ”terbuka” yang diusung Klub Eksekutif Muda CIM merupakan ciri khas CIM sebagai lembaga pengembangan karir yang concern pada peningkatan Sumber Daya Manusia. Atmosfer profesional sengaja diusung CIM melalui perform personil didukung dengan keunggulan seperti; penguasaan soft skill serta attitude anggota yang ditunjukkan melalui motivasi yang tinggi meraih sukses, kepekaan sosial dan perilaku penuh etika. ”Sesuai dengan makna Cristal; creative, imaginative, sensitive dan talented. Secara filosofis bermakna SDM CIM merupakan orang-orang yang selalu kreatif, imajinatif, sensitif serta berbakat dalam menggapai sukses,” terang alumnus Ilmu Komunikasi UMY ini.
Tommy Wahyudi, Office Manager CIM mengisahkan berdirinya klub yang kini beranggotakan aktif sekitar 100 orang itu berawal dari alumnus program Kuliah Magang Kerja (KMK). Setelah pelatihan dan magang selesai, menurut Tommy, mereka masih sering berkomunikasi dengan manajemen CIM. ”Kami berusaha tetap dekat dengan alumnus KMK baik secara kelembagaan maupun personal,” ujar aktivis Pramuka kelahiran Riau ini.
Melihat banyaknya aktivitas alumnus KMK, akhirnya, muncullah ide untuk meng-aktifkan alumnus dalam wadah klub eksekutif muda CIM. ”Dengan adannya klub, diharapkan ikatan di antara alumnus dan manajemen CIM tetap terjalin. Tak hanya itu, setiap saat bisa saling berdiskusi, baik tentang dunia profesional maupun update info lainnya dalam bidang public relations, marketing, customer service serta front office dan leadership.” papar Tommy sembari menambahkan, banyak di antara anggota klub yang memilih berkarir sebagai entreprenuer. Hingga saat ini, alumnus program KMK telah mencapai 500 orang tersebar di Jateng-DIY. Sebagian besar telah berkariri di sejumlah perusahaan swasta dan BUMN.
Sementara itu, Training Manager CIM, Tikka Westri Kinasih menjelaskan, aktivitas pertemuan anggota klub tidak terbatas kumpul-kumpul saja. Melainkan sering pula terjadi transfer pengetahuan terutama mereka yang telah berkarir profesional. Disamping ide-ide baru untuk menciptakan aktivitas yang bernilai ekonomis. ”Pertemuan-pertemuan antar anggota itu menjadi ruang saling berbagi inspirasi. Tak jarang kami saling memotivasi anggota untuk menggapai keinginan-keinginannya. Saling berbagi dan mendukung, kami yakini menjadi salah satu cara efektif untuk menuju cita-cita,” ujar Kaka yang juga traineer Sekolah Penyiar Jogja (SPJ) ini dengan bijak.
Afrilian Fajri, salah seorang anggota mengungkapkan, bergabung menjadi bagian klub eksekutif muda CIM mampu mendorong dirinya untuk termotivasi dalam melakukan yang terbaik dalam hidupnya. Bahkan, ujar alumnus Fakultas Hukum UMY ini, banyak hal yang diperoleh baik ketika mengikuti workshop KMK, maupun menjadi anggota klub. ”Saya selalu bersemangat karena di antara teman-teman anggota saling support. Saya juga selalu merasa dekat dengan semua anggota karena banyak media komunikasi yang bisa digunakan. CIM mampu menjadikan saya menjadi apa yang tidak pernah saya kira sebelumnya. Ternyata saya bisa menjadi terbaik bagi diri sendiri dan semoga bermanfaat bagi orang lain.” tutur Afrilian yang kini bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta ini.
Senada Subandiyah, mengungkapkan, selama menjadi anggota klub, ia merasa bakatnya tergali dan tereksplorasi dengan luas. Hal itu, kata Diyah, panggilan akrabnya sangt mendorong dirinya untuk berkarya dan berusaha semaksimal mungkin mengejar impiannya. ”Alhamdulillah di CIM, saya menemukan lingkungan penuh semangat dan motivasi tinggi, bertemu orang-orang yang selalu saling menginspirasi dan tidak segan berbagi. Itu membuat percaya diri saya semakin bertambah dan keyakinan bahwa mimpi akan menjadi kenyataan itu semakin teguh,” papar alumnus Universitas Islam Indonesia (UII) yang kini berkarir di departemen keuangan ini. (ykartikasari@yahoo.com)